STUNTING DAN NUTRISI YANG BANTU KURANGI RISIKONYA

nutrisi-untuk-stunting

 

Stunting, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan nutrisi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan--yaitu sejak anak dalam kandungan. Kondisi ini baru akan terlihat ketika anak menginjak usia dua tahun.

Stunting wajib diwaspadai karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak buah hati Anda. Anak pengidap stunting cenderung memiliki IQ rendah serta sistem imun lemah. Secara jangka panjang, kondisi ini memberikan risiko lebih tinggi untuk anak menderita penyakit degeneratif, seperti diabetes dan kanker.

Sebagai orang tua, Anda dapat membedakan tanda anak stunting dari tinggi badan di bawah rata-rata teman sebayanya. Kekurangan gizi kronis juga membuat berat badan mereka sulit naik, bahkan terus menurun. Anak stunting cenderung mudah lelah dan tidak aktif jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Risiko stunting dapat dikurangi dengan asupan nutrisi yang cukup. Dilansir dari halaman resmi UNICEF, anak membutuhkan sekitar 40 jenis nutrisi berbeda untuk pertumbuhan optimal. Pencegahan stunting terbaik sebaiknya dilakukan pada masa awal kehamilan. Orang tua disarankan untuk mulai menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Baca juga: Dampak Stunting untuk Anak Kini dan Nanti

Dari awal masa kehamilan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan zat besi dan asam folat untuk ibu. Zat besi penting sebagai pencegah anemia yang menimbulkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Ibu bisa mendapatkan asupan zat besi dari kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian.

Sementara itu, asam folat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi, serta meminimalisir timbulnya penyakit bawaan lahir. Asupan asam folat bisa ditemukan pada daging unggas, kuning telur, sayuran hijau, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Pentinganya Peran Orang Tua Bantu Anak Cegah Stunting

Beberapa nutrisi yang sebaiknya selalu Anda berikan untuk si kecil setiap hari adalah vitamin A, Zinc,kombinasi mikronutrien dan omega 3, serta protein whey. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan anak. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan. Manfaat lain dari vitamin A adalah perannya dalam mendukung daya tahan tubuh dalam mencegah berbagai infeksi penyakit.

Menambah asupan vitamin A pada anak antara usia enam bulan hingga lima tahun dapat mengurangi risiko kematian, diare, dan secara bertahap mengurangi kemungkinan anak mengalami stunting. Vitamin A bisa bersumber dari ikan, daging, dan sumber nabati seperti sayuran berdaun hijau, wortel, ubi, serta mangga.

Kinerja vitamin A dalam tubuh didukung pula oleh zinc. Mineral ini berperan penting untuk sintesis RNA dan DNA yang mendukung aktivitas sel dalam tubuh. WHO menganalisis fungsi zinc dalam pertumbuhan anak sebagai penunjang pertumbuhan tinggi badan anak.

Anak yang mendapatkan asupan zinc sebanyak 10 mg per hari selama 24 minggu membantu mendorong pertumbuhan tinggi anak hingga 0.37 (±0.25) cm dibandingkan dengan yang tidak. Orang tua bisa memberikan asupan zinc lewat olahan telur, daging, ayam, dan kacang merah.

Selain itu, risiko stunting juga dapat diminimalisir dengan memberikan kombinasi mikronutrien dan omega 3 pada buah hati Anda. Mikronutrien yang dimaksud adalah Docosahexaenoic acid atau biasa dikenal dengan DHA dan Arachidonic acid (AA) yang esensial bagi tumbuh kembang anak. Salah satu cara menambahkan asupan mikronutrien untuk anak adalah dengan memberikan susu pertumbuhan.

Dalam susu pertumbuhan seperti Nutren Junior, anak akan terpapar pula asupan protein whey. Jenis protein ini dikenal unggul dalam membantu perkembangan fisik dengan meningkatkan massa otot si kecil. Manfaat ini otomatis meminimalisir salah satu dampak stunting yang menghambat pertumbuhan tinggi dan berat badan anak.

Protein whey mengandung asam amino esensial yang dapat membentuk hormon antibodi pada tubuh untuk menunjang kekuatan imun anak agar tidak mudah terserang penyakit. Asam amino turut meningkatkan pertumbuhan sel darah dan melindungi sel saraf. Karena sifat protein whey yang mudah diserap, manfaat ini dapat cepat diproses dalam tubuh.

Nutren Junior juga mengandung omega 3,6, dan DHA yang membantu perkembangan sel otak anak dan fungsi penglihatan anak. Nutren Junior juga menjaga kesehatan sistem pencernaan anak dengan probiotik serta prebiotik. Berikan Nutren Junior setiap hari untuk bantu anak Anda mendapatkan nutrisi terbaiknya.

Referensi:

Peran Penting Nutrisi untuk Kurangi Dampak Stunting pada Anak