Demi Mamah Menggapai Mimpinya, Aku Rela Melakukan Apapun

Demi Mamah Menggapai Mimpinya, Aku Rela Melakukan Apapun

Setiap anak pasti merasa bangga akan orangtuanya, terlebih jika orangtua kita masih semangat mengejar mimpi di usia senjanya. Mimpi itu hak setiap manusia, tak terkecuali orang tua kita. Karena #MimpiTakKenalUsia, aku mau jaga menjaga mama di masa Lansia demi kesehatan untuk menunjang produktivitasnya, salah satunya dengan selalu menjaga asupan nutrisi, susu untuk lansia serta vitamin untuk untuk orang tua demi menjaga kekebalan tubuhnya. 

Untuk itu dalam kesempatan ini aku mau menceritakan tentang orang tuaku yang sangat aku sayangi dan luar biasa bangga. Okay, kita mulai ya. Pertama-tama perkenalkan wanita cantik ini adalah ibuku atau biasa aku panggil Mamah.

Usia beliau sudah 61 tahun,

Usia beliau sudah 61 tahun, wow, sudah setua itu ya si Mamah. Meski usianya sudah cukup senja, beliau masih sangat aktif dalam berkegiatan dan mengejar mimpinya yang sempat tertunda karena menikah dan menjadi seorang istri juga ibu dari lima orang anak.

 

Mimpi Tak Kenal Usia, Maka Kejarlah Sampai Kemana Pun

Mimpi Tak Kenal Usia, Maka Kejarlah Sampai Kemana Pun

Sebelumnya, aku mau ceritain dulu background Mamah ya. Beliau menikah di usia 19 tahun (katanya sih belum lama lulus SMA), gak sempat melanjutkan kuliah karena menikah dengan Bapak. Usia 20 tahun, lahirlah anak pertamanya. Selang 3 tahun kurang, lahir anak kedua. Lanjut 2 tahun kemudian lahirlah aku, anak perempuan pertama.

Sibuklah beliau ngurus tiga anak yang jaraknya gak berjauhan, 2 cowok 1 cewek dengan karakter yang berbeda-beda. Beranjak usia sekolah, kami bertiga disekolahkan di sekolah yang sama. Kebayang kan rutinitas beliau yang hanya berkutat di rumah dan urusan sekolah anak. Mungkin gak terbersit dalam angannya buat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

FYI, Mamah tuh punya mimpi buat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau bisa kuliah. Mimpi itu ia simpan sejak lama, dan merasa kayaknya gak mungkin buat diwujudkan. Apalagi saat aku berusia 10 tahun, lahirlah anak ke-4 Mamah, seorang anak laki-laki. Berulang lagi aktifitas Mamah mengurus bayi di usianya yang sudah cukup umur. Gak berhenti sampai disitu, anak bungsunya lahir di usia Mamah ke-40 tahun.

Mimpi Mamah untuk bisa mewujudkan keinginannya seakan tidak mungkin. Padahal, untuk bisa kuliah lagi itu menjadi impian terbesarnya dalam hidup. Ketika aku menginjak usia SMA, rasanya ingin sekali membantu Mamah untuk menggapai cita-citanya. Namun, yang bisa aku lakukan saat itu hanya membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah.

Saat aku menikah, datanglah kesempatan untuk Mamah untuk aktif berorganisasi dan mengajar anak-anak PAUD. Iya, Mamah beserta adiknya membuka sekolah PAUD di lingkungan dekat rumah. Kalau aku gak salah ingat, sekolah PAUD dibuka pada tahun 2010. Murid-muridnya pun berasal dari sekitar lingkungan rumah. Saat itu usia Mamah sudah menginjak usia 50 tahun, sudah setengah abad.

Usia Mamah yang sudah cukup senja saat memulai kegiatan sebagai guru PAUD, tidak menghentikannya untuk tetap aktif. Meski banyak kebiasaan yang berubah seiring bertambahnya usia Mamah, tetap tidak menghalanginya untuk aktif setiap hari.Sebagai anaknya, aku terus support keaktifan Mamah sebagai Guru PAUD dengan membantunya memberikan semangat seperti membuat persiapan mengajar, membantunya dalam membuat makalah, dan tugas-tugas untuk keperluan mengajar. Malah terkadang aku juga membantunya mengisi nilai raport anak-anak PAUD yang diajarkannya.

Usia Mamah yang sudah cukup senja saat memulai kegiatan sebagai guru PAUD

Lalu, aku tanya ke Mamah, kali aja ya ada program kuliah buat guru PAUD dari Pemerintah. Setelah mencari tahu sana sini, alhamdulillah, karena juga aktif di dunia PAUD, Mamah mendapatkan kesempatan untuk kuliah ilmu keguruan di usianya ke-55. Biaya kuliahnya pun beasiswa dari pemerintah, lumayan kan. Jadi, mimpi itu emang kenal usia. Selagi mampu dan bisa maka raihlah.

Meski tempat kuliah Mamah itu cukup jauh, tapi tidak mengurungkan semangatnya dalam menimba ilmu dan membagi waktu untuk mengurus rumah, mengajar di PAUD dan berkuliah setiap hari. Di sinilah peran aku untuk lebih mendukung Mamah dalam meraih mimpinya bisa terwujud. Dari membantunya mengerjakan tugas yang sering diberikan via email. Membantunya cara menggunakan laptop. Hingga membantunya menyelesaikan skripsi. Oia, selain itu aku juga menyarankan Mamah untuk tetap menjaga pola makan, pola tidur, gaya hidup sehat dengan berolahraga dan menambahkan asupan nutrisinya berupa susu.

Demi Mimpi Mamah, Aku Rela Melakukan Apapun

Semakin bertambahnya usia maka fisik juga akan semakin ikut menua. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada usia lanjut baik itu secara fisik maupun psikologis. Menyadari banyaknya perubahan kebiasaan & fisik yang terjadi pada Mamah di usianya saat ini, tentu aku selalu bawel buat tetap jaga kesehatan.

Aktivitas Mamah yang setiap hari bisa dibilang cukup padat, ya sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang guru, dan seorang mahasiswa, tentu memaksanya untuk selalu tampil maksimal di setiap kesempatan. Apalagi kesempatan Mamah untuk mewujudkan impiannya terbuka sangat lebar, maka jangan sampai lolos begitu saja.

Jangan sampai Mamah merasa kecewa tidak bisa mewujudkan impiannya, membuat aku harus extra dalam memberikan perhatian. Mimpi Mamah adalah kebahagiaannya karena itu aku rela melakukan apapun agar Mamah bisa mewujudkan mimpinya tersebut. Meski kadang ya, Mamah suka buru-buru kalo minta tolong buat dibantu bikin tugas kuliah. Atau, agak lama gitu buat Mamah memahami cara menggunakan laptop. Sebagai anak aku harus extra sabar, karena Mamah aja udah segitu sabarnya membesarkan aku sedari aku di dalam kandungan hingga aku bisa ‘berdiri di atas kakiku sendiri’.

Alhamdulillah, setelah hampir 4 tahun lamanya Mamah kuliah, tahun ini saatnya untuk membuat skripsi. Wah, ceritanya seru deh, bayangin aja usia 55 tahun bikin skripsi, keren gak tuh. Mulailah Mamah mencari ide skripsi dengan melakukan riset kecil-kecilan. Biasanya kalo mau ketemu Pak Dosennya yang usianya jauh di bawah usia Mamah, aku suka diminta nemenin Mamah.

Proses pembuatan skripsi yang selalu ada drama ya biasanya, membuat Mamah makin semangat supaya bisa cepat selesai. Alhamdulillah, meski ada pandemi covid-19, skripsi Mamah bisa diselesaikan tepat waktu. Aku selalu bantu beliau dalam mengetik skripsinya, harap maklum ya, kalo Mamah yang ngetik bisa-bisa gak tau deh kapan selesainya. Dengan materi yang Mamah berikan, aku bantu Mamah menyelesaikan skripsinya hingga siap dikirim ke Dosen Pembimbing. Lega rasanya bisa membantu Mamah menyelesaikan skripsinya, wah Mamah tuh beneran pengen banget bisa kuliah dan lulus jadi sarjana gitu. Sekarang sih tinggal tunggu sidang online-nya aja. Bantu doa ya semoga bisa terwujud dalam waktu dekat. Aamiin.

Begini Cara Mamah Tetap Fit Meski di Usia Senja & Mampu Menggapai Mimpinya

Memiliki tubuh yang sehat merupakan dambaan semua orang dari segala usia. Terlebih lagi bagi usia lansia yang masih aktif beraktivitas, seperti Mamah, tentunya tetap ingin bugar meski punya banyak kesibukan.

Kesehatan tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup sehari-hari.

Tidur yang cukup

Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, Mamah setidaknya mempunyai tidur malam yang cukup, 7 sampai 8 jam sehari.

Pola makan yang sehat

Mamah biasanya memilih makanan yang bergizi untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan terhindar dari penyakit. Perbanyak asupan sayur dan buah-buahan, makanan sumber protein, vitamin B12, asam folat, zinc, dan kalsium. Juga mengganti asupan lemak jenuh dengan lemak sehat dari alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-kacangan.

Mamah juga mengurangi kebiasaan makan yang buruk, seperti konsumsi makanan/minuman sehat, makanan pada energi, dan minuman ringan. Malah ya, Mamah makin rajin minum susu buat mendukung kesehatannya di usianya saat ini.

Susu yang Mamah konsumsi yaitu Boost Optimum dari Nestle Health Science

Susu yang Mamah konsumsi yaitu Boost Optimum dari Nestle Health Science dengan protein Whey, sumber serat pangan, tinggi Vitamin E, B6, dan B12 untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Mamah agar tetap aktif sepanjang usia.

Bukan cuma itu aja masih banyak banget manfaat dari Boost Optimum ini dan semuanya kamu bisa lihat disini

Susu Boost Optimum ini sudah dapat dibeli di beberapa e-commerce (link TBA). Perubahan metabolisme energi dan komposisi tubuh di usia lanjut berakibat pada perubahan distribusi lemak yang membuat para lansia lebih rentan terhadap penyakit seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi. Nutrisi memang sangat penting bagi para lansia untuk menjaga kesehatan dan tetap bisa meraih mimpinya. Karena itu, Mamah mengkonsumsi susu Boost Optimum setiap hari guna menunjang aktivitas hariannya dan memenuhi kebutuhan nutrisi sepanjang sisa usia.

 mengkonsumsi susu Boost Optimum setiap hari guna menunjang aktivitas harianny

 

Perbanyak minum air putih

Gak heran sih ya melihat Mamah jarang minum, karena ternyata sering bertambahnya usia akan semakin mudah untuk tidak merasa haus sehingga cenderung berisiko untuk mengalami dehidrasi. Karena itu, sangat penting untuk memperbanyak konsumsi air putih agar cairan tubuh tetap seimbang.

Olahraga

Mamah rutin berolahraga seperti jalan kaki selama 30 menit setiap hari untuk menjaga kebugaran, membuat otot, sendi, serta tendon kuat dan menurunkan risiko terkena cedera. Nah, olahraga lain yang cocok untuk lansia adalah yoga, jalan kaki di pagi hari, dan bersepeda.

Menjaga berat badan

Dengan menjaga berat badan membuat Mamah bisa lebih fokus meningkatkan kualitas hidupnya dan sehat setiap hari.

Dengan menjaga pola seperti ini Mamah bisa mewujudkan mimpinya dalam menyelesaikan pendidikan S1 dalam ilmu keguruan, dan tetap bisa beraktivitas dengan menjadi guru PAUD. Alhamdulillah banget kan. Aku sebagai anaknya sangatlah bangga memiliki orangtua seperti Mamah yang tetap ceria, aktif, dan pantang menyerah dalam mewujudkan mimpinya.

Kebahagiaan Mamah tentu menjadi kebahagiaan anak-anaknya juga, karena itu sebagai anaknya aku akan terus ada disampingnya untuk membantu menggapai mimpi dan mengingatkan Mamah agar senantiasa menjaga kesehatannya di usianya saat ini.

Bagaimana dengan orangtuamu? Ceritakan juga dong bagaimana Ibu/Bapak/Kakek/Nenek dalam mewujudkan impiannya meski usia sudah tidak muda. Btw kebetulan beberapa hari kemarin @nestlehealthscience_id ngajak aku ikutan campaign photo & story competition, tapi menurutku ini bukan sekedar kompetisi loh, ini tuh ngena banget, ngedeketin lagi aku dan orang tuaku biar makin romantis gitu. Terlebih kalo kalian jarang banget bahkan hampir ga pernah ngepost foto bareng orang tua yaa, wajib banget buat ikutan. Buruan share foto & cerita kalian di instagram dengan hashtag #MimpiTakKenalUsia dan jangan lupa mention @nestlehealthscience_id.

Yuk kita sharing melalui kompetisi ini, untuk berbagi cerita juga ke generasi-generasi muda setelah kita. Karena sharing is always caring right? 😊

 

css_style