Anak-anak rentan mengalami gangguan saluran pencernaan. Meski umum terjadi pada anak-anak, masalah saluran pencernaan tidak bisa diabaikan dan perlu mendapat penanganan yang tepat. Karena gangguan pencernaan pada anak dapat memicu masalah kesehatan lain.
Gangguan pencernaan pada anak dapat berkisar pada gejala refluks, yakni naiknya makanan yang ditampung bersama asam lambung ke esofagus, diare, hingga sembelit.
Tingkat keparahan dan lamanya gangguan pencernaan dapat berbeda antara satu kasus dengan lainnya. Meski demikian, yang pasti adalah bahwa terapi gizi secara tepat memegang peranan penting dalam meningkatkan kondisi secara umum serta meningkatkan kualitas hidup anak.
Apa Itu Gangguan Saluran Pencernaan Anak?
Gangguan pencernaan atau penyakit saluran pencernaan adalah gangguan kesehatan yang terjadi pada saluran pencernaan, yang kadang disebut saluran gastrointestinal (GI).1
Gangguan pencernaan pada anak-anak mengacu pada berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan anak, mulai dari kerongkongan dan perut, usus kecil, hingga usus besar.
Gangguan saluran pencernaan yang umum terjadi pada anak-anak yakni penyakit gastro-esofagus refluks (GERD), diare akut atau kronis, sembelit, hingga intoleransi atau alergi susu, baik susu sapi maupun susu kedelai.
Meskipun masalah pencernaan dapat terjadi dalam banyak kasus, gejala yang berkaitan dengan penyakit saluran pencernaan dapat dikelola dengan terapi nutrisi yang tepat, misalnya untuk GERD.
Sesuai dengan namanya, saluran pencernaan berperan dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Ketika anak-anak mengalami gangguan pencernaan, sering terjadi risiko mal-absorbsi atau makanan sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak.
Penyebab Gangguan Pencernaan pada Anak
Kesehatan saluran pencernaan sangat penting bagi anak karena dapat mempengaruhi proses tumbuh kembangnya. Saluran pencernaan merupakan penghasil antibodi dan sebagai sistem kekebalan tubuh paling besar.2
Sementara organ pencernaan pada anak belum terbentuk sempurna sehingga lebih mudah mengalami sakit saluran pencernaan seperti diare dan sembelit.
Ada banyak faktor penyebab terjadinya gangguan saluran pencernaan pada anak-anak tergantung pada jenis gangguan yang dialami. Berikut di antaranya:3
-
Kurang asupan serat. Serat penting bagi pencernaan anak karena membantu proses pencernaan dengan menyerap kandungan air dari makanan yang masuk ke tubuh sehingga buang air besar lebih lancar dan teratur.
-
Kurang aktivitas fisik. Aktivitas fisik anak seperti bermain dan berolahraga baik untuk pencernaan anak karena menstimulasi kerja otot usus yang membantu proses mencerna makanan dan menggerakkan feses dalam usus.
-
Perubahan rutinitas atau dalam perjalanan. Saat anak dalam perjalanan atau melakukan sesuatu di luar rutinitas terkadang akan merasakan mulas di perut. Hal ini bisa dipicu gangguan kecemasan pada anak.
-
Konsumsi susu atau produk olahannya. Susu dan produk olahannya bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anak terutama yang memiliki intoleransi laktosa.
-
Kondisi psikologis, seperti stres. Saluran pencernaan juga sensitif terhadap perubahan emosi. Karenanya stres pada anak dapat memicu gangguan pencernaan seperti konstipasi.
-
Infeksi virus dan bakteri. Penyebab diare pada anak yang paling umum adalah karena bakteri dan virus yang masuk ke organ pencernaan melalui makanan. Hal tersebut menjadi penyebab infeksi pencernaan.
Masih ada banyak penyebab gangguan pencernaan anak tergantung pada gejala yang dialami. Karenanya, apabila anak mulai mengeluh atau menunjukkan tanda sakit di bagian perut jangan ragu untuk memeriksakan ke dokter.
Cara Mencegah Gangguan Pencernaan pada Anak
Menjaga kesehatan saluran pencernaan anak penting untuk memastikan mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mencegah gangguan pencernaan pada anak.
Berikut ini beberapa cara efektif untuk mencegah masalah pencernaan pada anak:4
1. Hindari Memberi Anak Makan Berlebih
Makan berlebihan akan memberi tekanan pada usus serta sistem pencernaan secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah pencernaan dan masalah perilaku anak.
Terkadang orang tua memberikan banyak makanan kepada anak demi menambah berat badannya, bahkan saat anak tidak lapar. Orang tua perlu memahami kebutuhan nutrisi anak dan merencanakan pemberian asupan makanan yang tepat dan sewajarnya.
2. Pastikan Anak Cukup Minum
Ketercukupan cairan dalam tubuh penting untuk kesehatan pencernaan anak, terutama usus dan organ pencernaan lainnya. Ketika anak terhidrasi dengan baik, maka usus dapat bekerja secara optimal dan sistem pencernaan anak dibersihkan dengan baik.
Cukup cairan juga dapat membantu tubuh mengeluarkan semua racun dengan benar, dan berdampak positif pada kesehatan usus anak. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang optimal, bisa melalui susu dan buah-buahan yang memiliki kandungan banyak air seperti semangka, jeruk, atau jus buah.
3. Pastikan Anak Cukup Serat dari Makanan
Serat sangat penting untuk kesehatan anak, terutama saluran pencernaannya. Serat dapat membantu penyerapan air, gula, serta mengikat kotoran di usus dengan baik sehingga anak dapat lancar buang air besar dan dampaknya adalah kesehatan anak terjaga.
Makanan berserat tinggi juga baik untuk kesehatan usus anak. Di dalam usus terdapat mikroba seperti bakteri, yang membantu pencernaan, pengaturan hormon, dan sintesis neurotransmiter juga vitamin. Bakteri di usus ini memakan serat, karena tidak tercerna dengan baik dalam sistem pencernaan.
Memberi makan bakteri usus baik dengan serat akan membuat sistem kekebalan tubuh anak tetap kuat dan sistem pencernaannya sehat. Beri anak makanan berserat tinggi seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan.
4. Hindari Pemberian Obat Antibiotik yang Tidak Perlu
Antibiotik sering digunakan saat anak sakit. Namun sebenarnya tidak semua penyakit membutuhkan antibiotik. Hanya gunakan obat antibiotik sesuai anjuran dokter karena antibiotik dapat membunuh bakteri di tubuh, tidak hanya yang menyebabkan penyakit namun juga bakteri baik yang dibutuhkan tubuh, termasuk di saluran pencernaan anak.
Hilangnya bakteri baik justru dapat berdampak lebih luas pada kesehatan dan usus anak dalam jangka panjang. Disarankan untuk memberikan antibiotik kepada anak hanya jika diperlukan untuk menyelesaikan masalah medis atau kesehatan tertentu.
5. Beri Asupan Prebiotik dan Probiotik
Prebiotik dan probiotik baik untuk pencernaan anak. Makanan yang mengandung bakteri sehat usus hidup dan aktif, yang baik untuk mikroflora di dalam usus anak.
Probiotik dan prebiotik mengurangi kemungkinan anak jatuh sakit, terutama karena infeksi saluran cerna. Makanan mengandung probiotik alami misalnya tempe, yogurt, miso, atau kimchi, yang dapat diperoleh dengan mudah.
Kesehatan sistem pencernaan penting bagi anak karenanya fokus ditujukan pada status gizi anak, sebagai asupan nutrisi optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal, serta meningkatkan kondisi secara umum. Misalnya, anak-anak dalam perawatan kondisi kritis asupan gizi yang tepat berkaitan dengan pemulihan yang lebih baik dan menyebabkan masa rawat di rumah sakit lebih pendek atau panjang.
Nestlé Health Science berkomitmen untuk memberikan terapi nutrisi yang disesuaikan dengan individu kebutuhan anak. Dalam kasus anak dengan gangguan saluran pencernaan kebutuhan tersebut sangat spesifik sesuai dengan kondisi. Sehingga diperlukan beragam solusi untuk memenuhi berbagai kebutuhan nutrisi, dengan rasa yang dioptimalkan untuk memfasilitasi daya terima anak.
- Medline Plus - Digestive diseases. Dari: https://medlineplus.gov/ency/article/007447.htm. Diakses pada 30 November 2022.
- UCLA Health - If you want to boost immunity, look to the gut. Dari: https://connect.uclahealth.org/2021/03/19/want-to-boost-immunity-look-to-the-gut/. Diakses pada 30 November 2022.
- Cleveland Clinic - Gastrointestinal Diseases. Dari: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7040-gastrointestinal-diseases. Diakses pada 30 November 2022.
- Healthshots - 5 effective ways to prevent gut problems in kids. Dari: https://www.healthshots.com/mom-says/5-effective-ways-to-prevent-gut-or-stomach-problems-in-kids/. Diakses pada 30 November 2022.