PEREGANGAN, AKTIVITAS RINGAN YANG BAWA DAMPAK BESAR BAGI LANSIA

peregangan-buat-lansia

 

Latihan peregangan menjadi solusi bagi lansia dengan semangat kuat berolahraga tetapi memiliki ketahanan fisik yang sudah menurun. Aktivitas ringan ini jika rutin dilakukan tetap akan menuai dampak positif bagi tubuh. Selain itu, peregangan punya resiko cedera lebih kecil jika dibandingkan olahraga.

Journal of Aging Research menyatakan bahwa aktivitas fisik mendukung fleksibilitas seseorang, terlebih bila sudah berusia di atas 65 tahun. Gerakan-gerakan kecil berulang dapat melatih kekuatan otot lansia. Ini tentunya akan berdampak pada kegiatan sehari-hari. Tubuh yang terlatih memudahkan mereka untuk membungkuk, memutar badan, atau pun bergerak secara berulang.

Peregangan turut pula membantu kelancaran sirkulasi darah yang disebabkan oleh meningkatnya suhu tubuh saat aktif latihan. Pasokan oksigen pun dapat tersebar dengan baik melalui aliran darah yang lancar. Tubuh lansia otomatis terjaga tetap bugar.

Peregangan pun ikut mempertahankan postur tubuh terbaik lansia. Aktivitas fisik berkala membuat massa otot terjaga dan meminimalisir penumpukan lemak. Ditambah lagi, lansia akan terhindar dari rasa nyeri akibat otot kaku.

Latihan peregangan berdampak juga pada sistem koordinasi dan keseimbangan tubuh lansia. Orang tua dengan tubuh seimbang bisa berkegiatan lebih optimal dan tidak mudah jatuh. Lumrah diketahui bahwa terjatuh membawa efek fatal bagi mereka yang berusia lanjut, mulai dari patah tulang panggul hingga cedera kepala.

Peregangan terbilang aman untuk dilakukan secara mandiri di rumah. Namun, Anda sebaiknya tetap mengawasi orangtua saat melakukannya. Bagi lansia dengan kondisi khusus, latihan fisik wajib dikonsultasikan dengan dokter pribadi.

Sebelum memulai peregangan, ingatkan orang tua untuk melakukan pemanasan. Meski gerakannya sedikit dan ringan, otot tubuh tetap harus siap. Lansia bisa jalan kaki atau menggerak-gerakan tangan sebagai awalan.

Utamakan peregangan pada daerah otot leher, kaki, tangan, pundak, serta pinggul. Lakukan gerakan kecil dengan memutar ke arah kanan, lalu kiri dengan perlahan selama 15-30 detik. Gerakan ini bisa dilakukan hingga tiga kali putaran.

Segera hentikan latihan bila timbul rasa tidak nyaman pada tubuh. Terlebih bila orangtua Anda mulai merasa nyeri di lutut serta persendian lainnya. Hindari juga gerakan menyentak atau mengunci persendian saat melakukan peregangan.

Lebih baik lagi bila Anda menemani orangtua saat melakukan peregangan. Keberadaan keluarga dapat menjadi penyemangat lansia untuk tetap hidup sehat. Anda pun dapat mengawasi durasi serta intensitas latihan orangtua.

Peregangan tentunya wajib diikuti dengan memberikan asupan gizi terbaik untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengembalikan energi yang dipakai. Anda bisa memberikan segelas Boost Optimum setiap hari sebagai pelengkap nutrisi harian orang tua.

Baca juga: Nutrisi Khusus Lansia, Apa Saja?

Boost Optimum mengandung protein whey yang mudah diserap tubuh serta kaya leucin yang mempertahankan massa otot. Segelas Boost Optimum setiap hari juga membantu kepadatan tulang yang dibutuhkan saat latihan peregangan karena mengandung vitamin D.

Ditambah lagi, Boost Optimum membantu kelancaran pencernaan karena mengandung probiotik dan prebiotik. Daya tahan tubuh juga tetap terjaga karena asupan vitamin E, B6, dan B12. Kelengkapan asupan gizi ini tentu membantu lansia tetap aktif dan kuat melakukan latihan peregangan setiap hari.

Sumber:

HelloSehat, Manfaat Latihan Peregangan bagi Lansia