Berbagai Cara untuk Optimalkan Perkembangan Otak Anak

otak

 

Selain pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami perkembangan otak yang pesat. Untuk itulah, mereka membutuhkan berbagai stimulasi agar dapat mengoptimalkan kecerdasannya. Mulai dari makanan, lingkungan, hingga berbagai pendidikan yang diterima si Kecil. Maka, orang tua sebaiknya tidak hanya memperhatikan asupan makanan sebagai tips menambah berat badan anak, tetapi juga untuk perkembangan otak anak.

Makanan adalah salah satu pendukung utama untuk perkembangan otak anak. Pemberian nutrisi yang tepat akan mendukung perkembangan otak dan kesehatannya. Ayah dan Ibu dapat mencatat beberapa asupan wajib yang dibutuhkan si Kecil untuk perkembangan otak yang optimal.

1. Protein whey sering dicari sebagai asupan yang menjadi bagian dari tips menambah badan berat anak. Namun, protein whey juga dibutuhkan karena merupakan jenis protein dengan nilai paling tinggi karena memiliki kandungan asam amino lengkap. Asam amino berfungsi untuk sintesis berbagai neurotransmitter dan neuromodulator.

Protein whey juga mengandung Leusin untuk mempertahankan kekuatan otot. Protein whey juga mudah diolah oleh tubuh dan membuat asupan nutrisi yang masuk bersamanya lebih cepat diserap tubuh.Makanan berprotein tinggi dapat ditemukan pada daging merah, daging unggas, makanan laut, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Zinc dapat menjaga perkembangan otak anak karena kekurangan zinc dapat menyebabkan kerusakan DNA, RNA, dan sintesis protein selama perkembangan otak. Mineral ini bisa didapatkan dari tiram, produk susu, kacang-kacangan, ikan, dan daging.

3. Kolin adalah mineral yang membantu mempercepat pembuatan dan pelepasan asetilkolin, yaitu protein yang membawa sinyal di antara sel-sel otak. Kolin juga penting untuk memori dan fungsi otak lainnya. Sumber mineral ini meliputi daging, produk susu, telur, dan sayuran.

4. Zat besi berperan dalam beberapa proses biologis otak seperti transportasi oksigen, sintesis DNA, sintesis mielin, respirasi mitokondria, serta sintesis dan metabolisme neurotransmitter. Sumber zat besi adalah seperti sayuran berdaun gelap, daging, kacang-kacangan, dan sereal dan roti yang diperkaya zat besi.

5. Folat atau asam folat memiliki peran penting dalam proses sintesis DNA, RNA, dan protein. Nutrisi ini bisa didapatkan dari hati, sayuran berdaun hijau, serta sereal dan roti yang diperkaya nutrisinya.

6. Yodium adalah komponen integral dari hormon tiroid yang memediasi efek hormon tiroid pada perkembangan otak anak. Sumbernya meliputi garam beryodium, makanan laut, dan produk susu.

7. Vitamin A mendukung perkembangan dan pertumbuhan normal anak. Kekurangan vitamin A dapat menyebab pertumbuhannya menjadi lambat. Vitamin ini bisa didapatkan dari hati, wortel, ubi jalar, dan bayam. Vitamin D berperan sebagai neurosteroid dan terlibat dalam banyak pengaturan gen yang penting bagi fungsi otak. Sumber utama vitamin ini adalah sinar matahari. Namun, Anda juga bisa mendapatkan asupan tambahannya dari ikan salmon atau produk yang diperkaya dengan vitamin D.

8. Vitamin B6 berfungsi membantu pembentukan neurotransmitter dan membantu regulasi energi di otak. Sumber vitamin ini meliputi kentang dan sayuran bertepung lainnya, buah-buahan selain jenis citrus, dan ikan.

9. Vitamin B12 menjaga kesehatan saraf dan sel darah, serta berperan penting dalam sintesis DNA.Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari produk hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu.

10. Omega-3 bertugas untuk membangun membran sel di seluruh otak dan tubuh. Sifat antiinflamasi dan antioksidannya juga turut meningkatkan kesehatan otak. Sumber utama omega 3 adalah ikan berlemak dan minyak ikan.

Berbagai asupan makanan tersebut di atas juga dapat dilengkapi dengan memberikan Nutren Junior. Nutren Junior membawa kelengkapan asupan protein whey, Omega 3 dan 6, DHA, serat pangan, 13 vitamin, dan 9 mineral. Orang tua dapat mengatur porsi makan anak bersama dengan Nutren Junior setiap harinya. Selain nutrisi yang baik, perkembangan otak anak juga bisa distimulasi dengan memberikan permainan-permainan edukatif. Sebenarnya, permainan sederhana seperti “cilukba” saja punya dampak positif untuk bayi. Selain itu, orang tua dapat mengajak si Kecil bernyanyi, hingga memainkan balok mainan.

Pilihlah jenis permainan yang dapat melatih kemampuan motorik, bahasa, komunikasi, sosial, emosional, maupun kognitifnya. Tentunya, orang tua sebaiknya menentukan jenis permainan dengan tahapan usia anak.

Kebiasaan positif yang dapat membangun kecerdasan buah hati adalah membaca buku. Aktivitas ini dapat dilakukan tanpa harus menunggu anak bisa membaca. Justru, orang tua bisa membacakan buku agar perkembangan otak anak terangsang sedini mungkin. Kegiatan ini turut membantu anak lebih cepat belajar karena efektif melatih keterampilan bahasa dan komunikasi mereka.

Membacakan buku bergambar dapat membantu anak untuk menghubungkan antara kata yang didengar dengan gambar yang dilihatnya, serta mengenali benda-benda. Seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, Anda dapat memberikan buku lain yang sesuai dengan tahapan usianya.

Terakhir, berikanlah lingkungan yang nyaman untuk pertumbuhan anak-anak. Si Kecil yang berbahagia membantu mereka untuk lebih cepat menerima pelajaran dari orang tua maupun sekolah. Sebuah penelitian menunjukkan, perawatan yang responsif, penuh kasih, dan suportif dapat membantu anak menangani stres dengan lebih baik.

Stres, dilansir dari Unicef.org, dapat membuat anak mengalami kemunduran dari apa yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Misal, si Kecil sudah bisa buang air kecil di toilet, lalu mengalami peristiwa yang memicu stres, mereka dapat kembali mengompol. Atau, anak yang sudah bisa makan sendiri kemudian minta disuapi.

Komunikasi yang intens antara orang tua dan anak amat penting untuk membangun hubungan keluarga yang baik. Komunikasi menumbuhkan tali kasih sayang dan cinta antara anak dan orang tua. Komunikasi yang baik juga memudahkan orang tua memantau pertumbuhan anak-anak, termasuk perkembangan otak anak.