​Cara Mencegah Stunting pada Anak 

Mencegah Stunting Anak

Stunting adalah salah satu masalah kesehatan anak-anak yang menjadi perhatian besar, khususnya anak-anak di negara terbelakang dan negara berkembang. Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia, ada sekitar 149 juta balita mengalami stunting di seluruh dunia pada tahun 2020. Sementara itu, 45 juta anak lainnya diperkirakan memiliki tubuh terlalu kurus atau berat badan rendah. 

Meski penyakit ini memiliki risiko kesehatan besar, stunting bisa diatasi dengan dengan memberi anak nutrisi yang memadai sejak dari dalam kandungan, setelah baru lahir, dan selama masa pertumbuhan. Orang tua bisa mempelajari cara mencegah stunting pada anak dengan beberapa cara dalam ulasan di bawah ini.

Pertama, konsisten dalam memenuhi nutrisi selama kehamilan. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang selama kehamilan, bahkan sebelum masa kehamilan. Ini untuk memastikan bahwa janin akan mendapat nutrisi yang optimal di dalam rahim, lahir sehat, dan juga mendapat bekal nutrisi yang baik setelah lahir. 
Nutrisi si kecil tersebut pun harus dipenuhi dengan optimal. Ini adalah bagian dari cara mencegah.

Setelah itu, orang tua disarankan memberi si Kecil susu bernutrisi sesuai dengan usianya. Manfaat susu untuk menjaga sistem imun, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, memproduksi energi, menutrisi otak, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. 
Orang tua juga harus menyediakan lingkungan yang sehat serta mempraktikkan kebersihan untuk tempat tinggal anak. Masalah stunting juga dapat dipicu akibat kebersihan lingkungan yang buruk. Maka dari itu, orang tua dan seluruh anggota keluarga harus mempraktikan kebersihan yang tepat, misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. 

Orang tua juga harus menerapkan pola makan yang baik untuk anak. Perlu diketahui, salah satu pemicu gizi buruk adalah akibat anak yang susah makan. Ada beberapa penyebab anak tidak mau makan, termasuk alergi atau intoleransi makanan, refluks, muntah, diare, sembelit, kolik, atau kondisi kesehatan yang lebih serius lainnya. 
Orang tua dapat menerapkan cara mengatasi anak yang susah makan, sebagai berikut:

  • Memberikan variasi makanan yang sehat dan beragam.
  • Melengkapi kebutuhan gizi seimbang, termasuk sepertiga buah dan sayuran, sepertiga karbohidrat seperti nasi, dan sepertiga protein seperti daging, ikan, atau sumber protein vegetarian lainnya.
  • Konsumsi minuman sehat seperti susu, teh buatan rumah, jus sayur dan buah, infused water, yoghurt, dan lainnya. 
  • Berikan si Kecil camilan sehat seperti potongan buah, salad sayur, oatmeal, keju, atau olahan nikmat lain yang dibuat sendiri. 

Setelah lingkungan dan menjaga asupan gizi si sekil, orang tua pun harus telaten melakukan konsultasi kesehatan anak secara rutin baik di Posyandu, Puskesmas, atau pusat pelayanan kesehatan terdekat. Dokter akan membantu memeriksa kesehatan anak dan memberikan saran terbaik demi tumbuh kembang anak. Sementara orang tua juga harus peduli dan memperhatikan detail pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.
Orang tua juga bisa membantu melengkapi asupan harian anak dengan minuman sehat berupa susu bernutrisi tinggi. Susu mengandung protein dan nutrisi lengkap lainnya untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan anak, berat badan ideal, dan juga kecerdasan anak. 

Ibu bisa memilih Nutren Junior yang mendukung tumbuh kembang anak dengan mengandung 50% Protein Whey, omega 3, 6, & DHA, probiotik, lemak nabati, nutrisi lengkap, dan jga bebas laktosa. Nutren Junior diformulasikan untuk anak yang berisiko malnutrisi atau gizi buruk, anak dengan gangguan makan, masalah pencernaan, atau anak yang membutuhkan nutrisi lebih lengkap untuk mempercepat pemulihan saat sakit atau setelah operasi. 

Nutren Junior dapat dikonsumsi untuk anak 1-10 tahun, agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, tidak kurang gizi, serta tidak stunting atau wasting. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi lengkap dan perawatan terbaik bagi anak untuk mencegah malnutrisi berupa masalah stunting atau gangguan tumbuh kembang lainnya. Dukung tumbuh kembang anak dengan nutrisi lengkap dan susu formula terbaik. 
 

 

Artikel ini telah dicek oleh dr. Ursula Penny Putrikrislia.
 

Referensi:

  1. Children's Health. 2021. What is the best milk for children?. https://www.childrens.com/health-wellness/what-is-the-best-milk-for-children. (Diakses pada 26 Juli 2021).
    2. Fletcher, Jenna. 2019. What are the 6 essential nutrients?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326132. (Diakses pada 15 Juli 2021).
    3. Healthline Editorial Team. 2016. Poor Feeding in Infants. https://www.healthline.com/health/poor-feeding-in-infants. (Diakses pada 15 Juli 2021).
    4. Johns Hopkins All Children’s Hospital. 2021. Hunger and Malnutrition. https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Hunger-and-Malnutrition. (Diakses pada 15 Juli 2021).
    5. Nestle Nutr Inst Workshop Ser. 2018. Causes of Stunting and Preventive Dietary Interventions in Pregnancy and Early Childhood. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29991036/. (Diakses pada 26 Juli 2021).
    6. National Health Service. 2020. Malnutrition. https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/. (Diakses pada 15 Juli 2021).
    7. Sukanto Tanoto. 2020. What Is Stunting and Why It Matters. https://www.tanotofoundation.org/en/news/what-is-stunting-and-why-it-matters/. (Diakses pada 26 Juli 2021). 
    8. Trayler-Smith, Abbie. 2019. STUNTING: WHAT IT IS AND WHAT IT MEANS. https://www.concernusa.org/story/what-is-stunting/. (Diakses pada 15 Juli 2021). 
    9. World Health Organization. 2021. Malnutrition. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition. (Diakses pada 15 Juli 2021). 
    10. World Health Organization. 2015. Stunting in a nutshell. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell#:~:text. (Diakses pada 15 Juli 2021). (Diakses pada 15 Juli 2021).